Siapa yang akan menyangka jika ternyata block chain lahir dari ketidakpercayaan
masyarakat terhadap Bank Central The Fed?
Don Tapscott dan Alex Tapscott mendefinisikan block chain sebagai kumpulan
transaksional yang tersebar, dapat diprogram, dan memiliki nilai. Dalam Seminar
Block Chain yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Rekayasa Internet Sekolah
Vokasi UGM pada Jum’at (20/9), Anton Dewantoro menjelaskan definisi lain
mengenai Block Chain. Pembicara dari PT. Blocktogo ini mendefinisikan block chain
sebagai pengesahan bersama secara gotong royong. Gotong royong di sini artinya satu
hal, satu nilai, dan satu prediksi dalam block chain ditetapkan secara bersama.
Sistem block chain sebenarnya sudah dibuat sejak tahun 1990an. Kemudian tahun
2008 terjadi krisis ekonomi di Amerika yang menimbulkan kemudahan dalam
pemberian hutang. Hutang yang diberikan oleh bank kepada masyarakat ini terus
menerus menjadi hutang yang berantai. Pada akhirnya, tata kelola Bank Central The
Fed dalam sistem ini semakin rusak hingga menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat.
Kegelisahan terhadap Bank Central tersebut mendorong seseorang dengan nama
anonim untuk mengemukakan konsep baru dalam sebuah paper. Dalam papernya, ia
menjelaskan bahwa harus ada sebuah sistem di mana pengendalinya bukan sebuah
central patri, bukan lembaga pusat, dan bukan seseorang. Akan tetapi, sistem ini dapat
dikendalikan secara peer (oleh banyak pihak) yang dapat menjadi pengesah.
Pada 2009, konsep tersebut diwujudkan dengan adanya protocol bitcoin. Awalnya,
bitcoin masih diragukan oleh banyak orang. “Bahkan pada tahun 2010, dengan
sepuluh ribu bitcoin ini hanya mendapatkan satu loyang pizza,” ungkap Anton. Tahun
2013, protocol bitcoin dapat disisipi smart kontrak. Kemudian pada tahun 2017, harga
bitcoin melambung hingga 200 juta per satu bitcoin. Dari tahun itulah, orang mulai
menaruh perhatian terhadap bitcoin.
Sekarang, bitcoin berada dalam fase pengembangan menggunakan sistem block
chain. Transaksi bitcoin dapat diprogram dan memiliki nilai. Dari sini muncul konsep
internet of value. Maka block chain tersebut saling terhubung dan berpindah. Hal ini
disebabkan sistem block chain tidak hanya dapat digunakan dalam hal finansial, tapi
untuk tujuan bersama.
Penulis: Desi Yunikaputri