Perkembangan terknologi Internet of Things (IoT) telah mendorong pemanfaatan Jaringan Sensor Nirkabel (Wireless Sensor Network/WSN) dalam berbagai bidang, seperti pemantauan lingkungan, pertanian cerdas, dan sistem industri otomatis. Namun, tantangan utama dalam implementasi WSN adalah proses konfigurasi dan pemasangan sensor node yang kompleks, terutama dalam skala besar. Proses pairing atau pengenalan antara sensor node dan gateway sering kali memerlukan intervensi manual, yang dapat menghambat efisiensi dan skalabilitas sistem.
Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Informatika, yang terdiri dari Nur Rohman Rosyid, Ronald Adrian, Waffiyah Amalyris, Dzulfikar, dan Alif Subardono, telah berhasil mengembangkan protokol auto-pairing yang memungkinkan sensor node terhubung secara otomatis dengan gateway melalui proses handshake. Protokol ini dirancang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi sensor node baru secara otomatis, mengurangi kebutuhan konfigurasi manual, dan memastikan integrasi yang mulus dalam jaringan.
Hasil riset Alif Subardono dengan judul “Penerapan Desain Auto-Pairing Terkoordinasi dalam Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Metode Handshake Gateway ke-Node” ini memiliki tingkat akurasi data mencapai 97% dengan waktu rata-rata untuk proses pairing antara gateway dan sensor node adalah 435 milidetik per node. Yang menunjukkan bahwa protokol bekerja secara efektif dalam mempercepat proses konfigurasi dan meningkatkan keadaan sistem WSN.