Penilaian Risiko Malware Android Menggunakan Klasifikasi Fuzzy Untuk Mendukung Pengambilan Keputusan
Seiring pertumbuhan pesat pengguna perangkat Android, risiko keamanan yang ditimbulkan oleh serangan malware juga mengalami peningkatan signifikan. Deteksi malware menggunakan platform multi-engine seperti VirusTotal dan ReversingLabs telah menjadi praktik umum dalam dunia keamanan siber. Namun, hasil deteksi dari platform tersebut kerap menghasilkan skor yang sulit ditafsirkan secara langsung, sehingga menyulitkan dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Menjawab permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Nikita Christy Alfeana di tahun ini mengembangkan sebuah model penilaian risiko berbasis pendekatan fuzzy sebagai proyek akhir dengan dosen pembimbing adalah Anni Karimatul Fauziyyah, S.Kom., M.Eng. Pendekatan ini dirancang untuk mengurangi ambiguitas hasil deteksi malware dengan memberikan klasifikasi yang lebih jelas dan dapat diinterpretasikan secara praktis. Model ini mengombinasikan hasil deteksi dari dua platform terkemuka, yaitu VirusTotal dan ReversingLabs, dan menerapkan logika fuzzy guna menentukan tingkat risiko malware secara lebih terstruktur.