Dalam era digital saat ini, keberlangsungan layanan digital perusahaan sangat bergantung pada performa dan kestabilan server. Oleh karena itu, monitoring kondisi server secara berkala menjadi aktivitas yang sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan layanan. Namun, metode yang mengharuskan administrator untuk memantau sistem langsung dari perangkat yang terhubung ke server sering kali kurang efisien dan bisa berdampak pada kelelahan fisik, terutama saat pemantauan harus dilakukan secara intensif dan dalam waktu lama.
Dari tantangan tersebut, tahun 2024 mahasiswa program studi ini Muhammad Raihan Asyqar bersama dosen Unan Yusmaniar Oktiawati, S.T., M.Sc., Ph.D., melakukan riset terkait pengembangan sistem server monitoring berbasis aplikasi Android dilakukan dengan tujuan meningkatkan fleksibilitas dan kenyamanan dalam proses pemantauan. Sistem ini memungkinkan administrator memantau kondisi server kapan saja dan dari mana saja, hanya dengan menggunakan smartphone berbasis Android.
Riset dilakukan dengan proses pengumpulan data server dengan menggunakan kombinasi alat eksportir metrik dan pengumpul OpenLemetry yang diinstal langsung di server target. Data yang dikumpulkan dikirim ke Prometheus sebagai sistem kolektor utama dan diteruskan ke pemantauan server backend untuk pemrosesan lebih lanjut. Backend memiliki tugas mengelola data secara real time dalam bentuk visualisasi kondisi server dan mengirimkannya ke aplikasi Android. Sistem ini juga dilengkapi dengan fungsi pemberitahuan otomatis untuk menampilkan lebih dari
data. Ketika kinerja server atau konfigurasi fisik meningkat secara dramatis, backend secara otomatis mengirimkan peringatan kepada pengguna melalui pemberitahuan tentang aplikasi. Dengan cara ini, manajer dapat segera mengambil tindakan pencegahan atau tindakan korektif.
Pengujian sistem menunjukkan bahwa aplikasi berhasil berfungsi dengan baik. Sistem dapat mengirimkan alert kepada administrator dengan rata-rata waktu delay hanya 322,4 milidetik, yang tergolong sangat cepat dan responsif. Namun, seperti halnya sistem monitoring lainnya, terdapat sedikit dampak terhadap performa server target, yakni peningkatan rata-rata penggunaan CPU sebesar 0,4% dan memory usage sebesar 1,2%, yang masih dalam batas wajar. Selengkapnya dapat klik di sini.