Tim B Teknologi Rekayasa Internet (TRI) UGM berhasil meraih juara kedua dalam Huawei ICT Competition 2019-2020 yang diselenggarakan di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Kompetisi final berskala nasional tersebut diselenggarakan pada 27-28 November 2019 oleh Huawei. Hari pertama merupakan babak final, sedangkan hari kedua untuk pengumuman dan pemberian penghargaan. Ini merupakan kali kedua Huawei ICT Competition diselenggarakan setelah tahun 2018 dimenangkan oleh ITB.
Huawei ICT Competition 2019-2020 diikuti oleh delapan universitas yang masing-masing mengirimkan dua tim perwakilannya. Universitas-universitas tersebut diantaranya Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Indonesia (UI), Telkom University (Tel-U), dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Sebelumnya, pada 1-15 September 2019, telah diadakan seleksi tingkat universitas untuk memilih peserta-peserta terbaik yang akan berkompetisi di kancah nasional. Dari UGM sendiri, diadakan dua kali seleksi, yaitu teori dan praktik. Setelah skor terakumulasi, terpilihlah enam peserta terbaik yang kemudian dibagi dalam dua tim, Tim A dan Tim B. Kedua tim berasal dari TRI UGM. Tim A beranggotakan Achmad Mu’ammar Afinas, Muhammad Arfan, dan Arif Hidayat. Sementara Nugroho Setio Wibowo, Ghanny Erlangga, dan Muhammad Fadhillah tergabung dalam Tim B. Pada babak final, peserta hanya mengerjakan soal praktik.
Ghanny menuturkan perbedaan mencolok kompetisi tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah pada track-nya. “Tahun lalu hanya ada Network Track, namun sekarang ada tambahan Cloud Track,” jelasnya. Sementara itu, UGM hanya mengirimkan perwakilannya untuk Network Track saja.
Fadhillah juga membagi pengalamannya ketika kompetisi 4 jam tersebut berlangsung. Menurutnya, tekanan terbesar datang dari peserta lain. “Wajah-wajahnya terlihat seperti orang yang sudah sangat ahli,” ungkapnya.
Pada saat pengumuman dan pemberian penghargaan, Tim B UGM keluar sebagai juara kedua Huawei ICT Competition 2019-2020 tingkat nasional. Juara pertama diraih oleh ITB dan juara ketiga oleh Tel-U. Ketiga tim terbaik mendapatkan masing-masing 3 ponsel Huawei, sertifikat, dan voucher sertifikasi Huawei Certified ICT Profesional (HCIP). Sementara itu, ada pula pemberian penghargaan kepada Afinas, Arfan, dan Arif sebagai 3 peserta terbaik dalam Huawei ICT Competition 2019-2020 tingkat UGM..
Prihadi Yogaswara atau yang kerap disapa Yoga, instruktur Tim B, mengatakan bahwa tidak ada pembinaan atau pelatihan khusus kepada timnya. Menurutnya, kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki merupakan kunci keberhasilan tersebut. Sementara Fadhillah mengatakan bahwa setiap hari ia dan timnya tak henti-henti belajar dan berlatih, terutama untuk praktiknya.
Ketiga juara nasional tersebut berhak mengikuti Huawei ICT Competition tingkat regional Asia-Pasifik pada Maret 2020. Namun, salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti kompetisi tersebut adalah peserta harus lulus sertifikasi Huawei Certified ICT Associate (HCIA). Yoga sendiri mengharapkan timnya dapat mengejar HCIP. HCIP merupakan tingkat sertifikasi di atas HCIA. “Dengan adanya acuan mengejar HCIP, tentu cara belajar mereka akan naik level. Diharapkan dengan acuan ini mereka akan punya bayangan saat berkompetisi di tingkat regional,” jelas Yoga.
Terakhir, Yoga menuturkan bahwa untuk dapat berkompetisi di bidang ICT, diperlukan skill dan kemandirian. Ia juga berpesan agar tidak hanya mengandalkan kelas dan praktikum sebagai sarana belajar satu-satunya. “Karena itu tidak akan cukup untuk menentukan secara spesifik fokus yang akan diambil nantinya,” tutup Yoga.
Penulis: Hanifatun Nida