Sebuah terobosan signifikan dalam pemantauan iklim telah dicapai melalui kolaborasi riset antara dosen dan mahasiswa di Departemen Teknik Elektro dan Informatika Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini berhasil mengembangkan sebuah stasiun cuaca portabel berbasis Internet of Things (IoT) yang menawarkan solusi inovatif untuk pengumpulan data iklim secara akurat dan real-time.
Pemantauan kondisi cuaca dan iklim memiliki peran krusial di berbagai sektor, mulai dari pertanian, mitigasi bencana, hingga perencanaan kota. Namun, stasiun cuaca konvensional seringkali mahal, tidak fleksibel, dan terbatas dalam cakupan lokasinya. “Keterbatasan ini mendorong kami untuk mencari solusi yang lebih adaptif dan efisien,” ujar Unan Yusmaniar Oktiawati, ketua tim peneliti. “Kami ingin menciptakan perangkat yang mudah digunakan dan mampu memberikan data cuaca yang akurat dari mana saja.”
Stasiun cuaca portabel ini dirancang dengan komponen-komponen yang ringkas melibatkan energi terbarukan. Perangkat ini dilengkapi dengan berbagai sensor, termasuk sensor suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, serta curah hujan. Data yang dikumpulkan oleh sensor-sensor ini kemudian diunggah secara nirkabel ke platform cloud melalui konektivitas IoT.
“Bagian terpenting dari proyek ini adalah integrasi IoT,” jelas Qurani, salah satu mahasiswa anggota tim. “Dengan IoT, data dapat diakses secara real-time dari perangkat yang terhubung internet, seperti smartphone atau komputer. Ini memberikan fleksibilitas yang luar biasa bagi pengguna.”
Penelitian ini merupakan contoh sukses kolaborasi yang efektif antara dosen dan mahasiswa. Mahasiswa terlibat aktif dalam setiap tahapan proyek, mulai dari perancangan sistem, pemrograman, hingga pengujian perangkat keras. “Ini adalah pengalaman belajar yang tak ternilai bagi kami,” kata Andre. “Kami tidak hanya mengaplikasikan teori yang kami pelajari, tetapi juga menghadapi dan memecahkan tantangan dunia nyata.” tambah Farida, mahasiswa TRIK yang juga terlibat.
Tim peneliti berharap dapat terus mengembangkan stasiun cuaca portabel ini dengan menambahkan fitur-fitur baru, seperti integrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk prediksi cuaca yang lebih akurat, serta peningkatan ketahanan perangkat untuk kondisi lingkungan ekstrem. Mereka juga mencari peluang untuk bekerja sama dengan industri dan pemerintah guna mengimplementasikan teknologi ini secara lebih luas.
Inovasi stasiun cuaca portabel berbasis IoT ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai SDG 4 Quality Education, SDG 7 Affordable and Clean Energy dalam melibatkan energi terbarukan serta menyediakan solusi praktis untuk tantangan terkait iklim dan lingkungan mendukung SDG 9 Industry, Innovation and Infrastruktur.