Saat ini, peluang untuk mengenal budaya dan sistem pendidikan internasional menjadi lebih terbuka lebar. Salah satu cerita inspiratif datang dari Rizky Aisyah, mahasiswa program Teknologi Rekayasa Internet di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada, yang mengikuti program Temasek Foundation Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE). Program yang bekerja sama dengan Ngee Ann Polytechnic, Singapura ini memberi Rizky pengalaman yang unik dan berharga.
Informasi Awal terkait Program
Mulanya, Rizky mendapat informasi tentang program TF SCALE melalui Office of International Affairs (OIA) di kampus. Ini adalah program pertukaran yang memungkinkan mahasiswa SV UGM menghabiskan dua minggu di Singapura dan mahasiswa dari Ngee Ann Polytechnic menghabiskan dua minggu di Yogyakarta, dengan fokus pada pembelajaran lintas budaya dan kepemimpinan. “Awalnya aku mengetahui program ini dari pengumuman di OIA SV, dan aku langsung tertarik,” ujar Rizky.
Proses Seleksi dan Persiapan
Untuk bisa terpilih, Rizky harus melalui beberapa tahapan seleksi, termasuk pengajuan berkas dan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) secara online. “FGD-nya bertepatan saat aku KKN, jadi aku harus pergi ke kota hanya untuk mendapatkan sinyal yang cukup kuat untuk Zoom,” kata Rizky.
Pembelajaran di Luar Kelas
Selama berada di Singapura, Rizky mengikuti kelas yang berfokus pada berbagai aspek kehidupan di Singapura seperti tourism industry, Singapore’s pop culture, green initiative, dan ada juga transport challenge. Di Yogyakarta, materi belajar beralih ke budaya Indonesia dan pengembangan UMKM. “Pengalaman belajar di Singapura sangat berbeda. Aku belajar tentang aspek-aspek yang tidak aku temui dalam program studiku,” jelasnya.
Menghadapi Culture Shock
Culture shock adalah bagian dari proses adaptasi. Rizky mengakui bahwa sistem transportasi umum yang sangat efisien di Singapura menjadi pengalaman yang awalnya mengejutkan. “Setiap hari aku menggunakan transportasi umum yang terintegrasi dan berjalan kaki cukup jauh, itu awalnya melelahkan tapi lama-lama aku kagum dengan efisiensinya,” tutur Rizky.
Dampak Program TF SCALE
Interaksi dengan mahasiswa internasional dan keharusan menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi memberi dampak besar pada kepercayaan diri dan kemampuan berbahasa Inggris Rizky. “Program ini mempertajam kemampuan komunikasiku dan membuatku lebih percaya diri saat melakukan presentasi,” imbuhnya.
Rizky menekankan pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dari teman-teman internasional dan bersikap rendah hati. “Ada banyak insight yang bisa diambil, jadi buka mata dan telinga, serta siapkan diri untuk terus belajar,” saran Rizky kepada calon peserta program selanjutnya.
Pengalaman ini tidak hanya tentang pembelajaran akademik, tapi juga tentang pertumbuhan pribadi dan profesional. Rizky bersama TF SCALE membuktikan bahwa belajar melalui pengalaman langsung di berbagai negara memberikan pelajaran tambahan guna melengkapi pendidikan formal dengan luasnya wawasan yang berharga.