Jaringan 5G menjadi tulang punggung transformasi digital dengan membawa potensi besar dalam kecepatan, latensi rendah, serta keandalan tinggi. Namun, tantangan dalam pengelolaan sumber daya serta peningkatan kualitas layanan (Quality of Service – QoS) masih menjadi fokus utama dalam pengembangan infrastruktur jaringan masa depan. Salah satu inovasi yang ditawarkan dalam penelitian dosen Teknologi Rekayasa Informatika (TRI) SV UGM adalah penerapan metode klasterisasi pada Kubernetes sebagai solusi untuk mengoptimalkan performa jaringan 5G.
Dalam penelitian dosen-dosen Teknologi Rekayasa Internet yang diketuai oleh Dr. Ronald Adrian, S.T., M.Eng. dengan anggota tim Dr. Sahirul Alam, S.T., M.Eng. dan Ir. Yuris Mulya Saputra, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dilakukan serangkaian pengujian simulasi dengan memanfaatkan containerized network function (CNF) pada platform Kubernetes. Penelitian ini menunjukkan dampak positif yang signifikan terhadap kualitas jaringan, di mana rata-rata latensi jaringan berhasil ditekan hingga 28,5%, throughput meningkat sebesar 35,2%, dan penurunan packet loss mencapai 24,7% dibandingkan dengan arsitektur jaringan tanpa penerapan klasterisasi.
Kubernetes sebagai platform orkestrasi kontainer menawarkan manajemen sumber daya yang lebih fleksibel dan dinamis. Dengan metode klasterisasi, beban kerja dapat terdistribusi secara optimal, memungkinkan pengelolaan lalu lintas jaringan yang lebih efisien, serta menjaga stabilitas layanan meskipun dalam kondisi lalu lintas data yang padat.
Penelitian ini tidak hanya menghadirkan solusi teknologi praktis, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap percepatan transformasi digital melalui peningkatan kualitas jaringan 5G. Selain itu, kajian ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan mendorong inovasi teknologi untuk penguatan infrastruktur digital nasional.
Dosen TRI berharap hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pengembangan jaringan 5G ke depan, khususnya dalam implementasi orkestrasi modern yang berkelanjutan dan adaptif. Penelitian lanjutan juga direkomendasikan untuk mengeksplorasi penerapan klasterisasi pada lingkungan multi-klaster dan aspek keamanan jaringan.